CIAWI- Lulu Azhari Luky Menyatakan mantap gabung dengan Partai Demokrat (PD) Kabupaten Bogor. Nama mantan politisi PPP itu pun mengisi struktur Dewan Pertimbangan partai berlambang segitiga bintang mercy.
“Setelah banyak pertimbangan dan akhirnya saya gabung dengan PD menjadi Dewan Pertimbangan,”kata Lulu Azhari Luky yang akrab di sapa Kijalu kepada wartawan, Selasa 14 Juni 2022, di Ciawi, Bogor.
Kijalu yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Bogor periode 2004-2009 itu menambahkan, bahwa alasan mendasar dirinya berlabuh ke partai yang ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut, lantaran PDmemiliki posisi tawar di Pemilu 2024 nanti.
“Karena hitungan Kijalu di Pemilu 2024, PD akan lebih memiliki peluang diterima. Dan sepertinya di pusat pun sosok AHY, selain tokoh muda juga bisa menjadi kuda hitam,”tambahnya.
Tentunya hal itu, lanjutnya, perlu kerja keras dengan membangun sinergitas di semua lini sektor. Sehingga kilau bintang mercy kembali berjaya, terutama di ranah Kabupaten Bogor.
“Ya, sukses di pusat tergantung di daerah. Untuk itu saya sekuat tenaga dalam arti all out bergerak dalam berjuang untuk PD khususnya di Kabupaten Bogor,”tegas Kijalu.
Untuk itu, Kijalu, pun telah mempersiapkan jejaring guna melancarkan gerakan politik yang terhimpun dalam Sahabat Demokrasi Warga (Sadewa).
“Karena hajat politik nanti dua kali Pemilu dan Pilkada 2024. Mudah mudahan Demokrat dapat mengusung calon bupati sendiri. Makanya harus di genjot, maksimal tiap Dapil 3 kursi dengan akumlasi 17 kursi d parlemen,”terangnya.
Nah, saat di singgung akankah dirinya kembali manggung di helatan politik 2024, Kijalu pun menjawab dengan lugas jika dirinya tidak memiliki syahwat politik untuk maju.
“Saya ke PD bukan mau nyaleg atau maju di Pilkada. Melainkan untuk perubahan Kabupaten Bogor kedepan. Dan bagaimana Demokrat ini bisa merebut ke kuasaan di Tegar Beriman,”pungkasnya.
Patut di ketahui, berdasarkan surat keputusan DPP PPP terhitung sejak 28 November 2007 lalu. Kijalu yang saat itu duduk di kursi anggota Komisi A DPRD Kabupaten Bogor, keluar dari PPP lantaran mengikuti konvensi jelang Pilkada 2008.
